Wednesday, November 13, 2013

Tugas Puisi "Senja" Fadhilah

Senja
Oleh: Fadhilah

Alam punya banyak dimensi
Tapi aku suka Satu
Senja sore dipenghujung alam
Ya! Aku suka senja

Dibalik senja ada jutaan mimpi,
Bintang, angan, cinta, dan harapan
Aku juga bisa melihatmu
Aku tahu kau sedang bersembunyi dibalik asa

Angin sepoi melewatiku malu-malu
Dia seakan berbisik
Katanya “kau sedang merindukanku”
Benarkah itu?

Ku mohon janganlah berlalu
Sebab telah lama ku nanti kau
Oh senja…
Bolehkan kutitip seberkas rindu untuknya?

Tuesday, November 12, 2013

Puisi "Bintang"

Bintang
Oleh: Fadhilah

Jika aku boleh berandai-andai
Aku ingin menjadi sebuah butiran kromatin
Yang beradu dengan birunya malam ini
Yang gemuruh dengan kerlip bintang di angkasa
Dan jika boleh, aku ingin menjadi sebuah plankton

Aku hidup di Dunia yang sempit
Aku kecil dengan beban berat yang ku rangkul
Entitas itu membalutku erat
Memaksa bola-bola kecil itu mengambil andil
Yang kutahu, berlian itu bukan aku

Suatu hal telah melelahkanku
Hingga aku pasrah menanti tangisan
Aku ingin membeku menggigil
Menggertak semua titik tinta yang kian luntur
Aku ingin menjadi muara

Aku lelah aku tak kuasa akhiri
Tak tega kukikis
Tidur di Palung Samudera luka
Yang terlihat hanyalah surga
Aku benci duri

Yang aku ingat
Kita pernah berada dalam satu fase
Kita sejajar dalam bidang equator
Kita terjerat dalam lekat lendir spidel
Kita mabuk dalam pandangan yang membunuhku

Monday, November 11, 2013

Puisi "Tetaplah Disini"

Tetaplah disini
Buah karya: Fadhilah Basri

Aku pernah tergores dan aku tahu rasanya luka
Pun tak lama kau tunggu perih itu hilang
Walau hilang, jangan pernah beri ia sebuah tekanan
Kau akan merasa sakit!

Obat memang dapat menyembuhkan luka
Tapi jangan lupa waktu, ia juga penting
Orang lain juga dapat menjadi sebabnya
Cepat lambannya kau sembuh

Tapi bagaimana jika luka itu kembali membuka dirinya?
Tiada silet yang menyayatnya
Tiada gelombang berdaya yang mendekati
Bahkan tiada konstanta yang sudi mengecap

Entitas lama itu tak kunjung sembuh jua
Apalagi setelah kau datang kembali
Gundah
Risau
Riang perih berkaloborasi

Aku tak mau kau sembuhkan perihku
Membatu disini
Atau segera lenyap dariku
Ketahuilah, terluka itu bisa mematikan